Judul : Catatan Juang
Penulis :
Fiersa Besari
Penyunting :
Juliagar R.N.
Penyunting Akhir : Agus Wahadyo
Desainer Cover : Budi Setiawan
Penata Letak : Didit Sasono
Penerbit : Mediakita – Jakarta
Selaatan
Cetaakan Pertama/2017.
Halaman dan ISBN : 306/978-979-794-549-7
Genre : Fiksi/Gaya bahasa
santai mudah dibaca
Harga : 74.800
Sinopsis
Seseorang yang akan menemani setiap langkahmu dengan
satu kebaikan kecil setiap harinya. Tertanda, Juang.
Review Buku
Jika pada buku
sebelumnya yakni Konspirasi Alam Semesta, Fiersa Besari menuliskan Sejarah
Cinta Juang sang jurnalis yang pergi ke Indonesia Timur sekaligus sebagai
pegiat alam, sembari menulisi Ana Tidae (anak sinden Shinta Aksara) surat. Di
buku ini Fiersa menceritakan kisah seorang wanita yang menemukan buku bak
menceritakan sedikit banyak alur hidupnya, ia seperti membaca cerminan hidupnya
sendiri pada bentuk manusia lain yang hanya berbeda dimensi waktu. Buku merah
milik Juang Astrajingga tersebut cukup menginspirasi, memotivasi, memprovokasi,
bahkan intim dengan kehidupannya, dan wanita itu adalah Kasuarina.
Buku dengan lakon utama
Kasuarina atau Suar, dimana ia merupakan sales bank swasta dengan latar
belakang jurusan DKV dan seorang sinematografer berbakat, yang tengah dilanda
pergulatan masalah ekonomi dikeluarganya. Manusia yang menuju seperempat abad, yang
sadar tuntutan tanpa harus diminta ini bekerja karena tanggungjawab, meskipun tidak
pada passionnya.
Ia berusaha tidak hanya
suskes, namun juga harus membuat kedua orangtua yang telah menyekolahkannya
bangga, terlebih ayahnya yang kini sakit ditambah lagi adiknya masih duduk
dibangku SMA, butuh kehadirannya sebagai tulang punggung keluarga.
Sebagai seorang karyawan
swasta di bank tempat dimana ia bekerja, targetnya sering menemui pinalti, kinerjanya
terhitung menurun meski ia pernah dicap sebagai karyawan teldan. Atasan yang mulai
tidak manusiawi, pekerjaan yang semakin monoton, ditambah lagi tidak mujurnya
ia dalam kisah cinta membuatnya tak nafsu lagi untuk bekerja, terlebih sang
mantan satu kantor dengannya.
Dan pada akhirnya buku
bersampul merah yang berisi tulisan-tulisan Juang tersebut benar-benar berhasil
mengubah cara berpikirnya. Tibalah ia dititik untuk menghidupkan kembali
mimpinya, memutuskan berhenti dari pekerjaan kantornya, kembali menjadi Suar
seutuhnya yakni sebagai seorang sinea atau sinematografer. Tulisan juang
benar-benar hidup dalam imajinasi Suar yang luar biasa, sehingga ia merasa
selalu mendapat jawaban setiap permasalahan dalam hidupnya.
Points of Interest:
Makanya aku selalu percaya, orang-orang sukses di dunia ini bukanlah orang-orang berbakat; melainkan orang-orang yang berjuang tanpa kenal menyerah. (halaman 66)
Kebaikan tidak selalu tentang membagikan harta. Aku seringkali lupa bahwa kita bisa jadi pembawa kebaikan kecil setiap harinya. (halaman 72)
Karena yang paling menyebalkan dari ‘janji” adalah : membuat seseorang menanti dan berekspektasi.(halaman 78)
Tulisan ini tidak sepenuhnya menceritakan lengkap bagian-bagian dari Buku Catatan Juang, untuk lebih rincinya silahkan beli dan baca bukunya, yaa. Semoga bermanfaat.
Niceeeee 😍😍😍
BalasHapus